Powered By Blogger

Sabtu, 08 Januari 2011

Ibu Tiri Beneran Seram G sih ??

Ibu


tiri beneran seram gsih…..???
gimana dong….????
 “Ibu tiri hanya cinta kepada ayahku saja….”
Wah…. Kalo gitu bisa gawat tuh…         
Tapi harus di jalani dulu supaya bisa di sayang juga ama ibu tiri.

S
osok ibu tiri nyaris g’ pernah baik. Dia kejam. Liat aja dongeng Cinderella, putri tidur, sampai dongeng tradisional seperti ande – ande lumut dan bawang merah bawang putih. Belum lagi film” dan sinetron” Indonesia seperti bidadari atau film layar lebar Arie Hanggara atau Ratapan Anak Tiri.
Nah semua itu sepertinya mendukung banget sosok ibu tiri yang kejam. Hal ini bisa terjadi karena gambaran bahwa ibu tiri g’ pernah tulus menyayangi anak tirinya dan selalu mau merebut kebahagiaan sang anak. Padahal, pandangan itu g’ selalu benar.
Ibu
 tiri atau ibu kandung, sebenarnya itu hanya masalah status secara hubungan daerah saja. Tapi kalau seorang ibu dengan rela hati tanpa mengharapkan balasan apapun mengurus kita, memelihara kita dan melindungi kita, maka fungsi ibu jelas udah si perlihatkan.
Salah satu kunci paling dasar untuk membangun keluarga adalah hubungan baik antara anak dan orang tua.
Nah… ini berlaku juga pada keluarga yang mempunyai jabatan ‘TIRI’ di belakangnya, seperti anak tiri, ibu tiri, serta ayah tiri.
Memang sih, g’ mudah menerima orang lain yang sama sekali asing datang dalam keluarga kita, atau tiba – tiba kita mesti memanggil dengan sebutan mama atau ibu. Jauh di lubuk hati yang paling dalam, pasti ada perasaan g’ rela kalo ibu kandung kita mendapatkan pengganti.

Kasih kesempatan dulu
          biar lebih adil, g’ ada salahnya memberi kesempatan pada ibu tiri untuk menunjukkan perannya sebagai ibu”jangan belum” udah pasang kuda” memberontak dan taji di kaki, serta menunjukan sikap bermusuhan.
S
oalnya banyak juga dari teman” kita yang berhasil membawa hubungan ibu dan anak tiri menjadi sebuah hubungan yang harmonis, seperti hubungan ibu dan anak kandung. Kuncinya ya…… hanya satu, saling respect alias menghargai dan pengertian.
          Rasa empati yang besar juga bakal menjadi sebuah hal positif yang bisa membuat hubungan keluarga dengan anggota keluarga berembel – embel tiri bisa berhasil. Tentu aja untuk mendapatkan rasa empati ini di butuhkan kedewasaan dalam bersikap.     Bisa g’ kita membayangkan diri kita berada di posisi ibu tiri kita??? Selain mesti berjuang mendapatkan simpati dari anggota keluarga baru, ibu tiri juga mesti berjuang menepis cap jelek yang muncul di masyarakat. Namun rasa empati tersebut juga mesti dua bela pihak begitu seseorang siap berada di posisi ibu tiri, beliau juga mestinya bisa menempatkan diri berada di posisi di posisi anak yang akan hidup bersama seorang yang akan manggantikan posisi ibu kandungnya. Intinya saling pengertian memang mesti berada di dalamnya.
S
ebagai anak kita harus menghargai aturan main yang datang dari orang tua. dalam hal ini ayah dan ibu (meskipun salah satu itu ayah atau ibu tiri kita) dan berusaha untuk disiplin memenuhinya sepanjang peraturan tersebut dibuat demi kita juga.
Kita juga mesti meyakini, kalo peraturan yang dibuat orang tua kita adalah deni kebaikan kita sendiri. Kalo udah begini, hubungan anak tiri dan ibu tiri pasti semesra anak dan ibu kandung …
G’ percaya????
Coba dulu deh……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar